Results for Kelas VIII

Kunci Determinasi (Kunci Dikotom) pada Hewan dan Tumbuhan

12.8.20

 Kunci Determinasi (Kunci Dikotom) pada Hewan dan Tumbuhan

Contoh Kunci Determinasi (Kunci Dikotom) pada Hewan dan Tumbuhan 

Amongguru.com. Kunci determinasi atau disebut juga kunci dikotom merupakan salah satu cara pengelompokkan organisme pada takson atau tingkatannya.

Kunci dikotom berisi deskripsi atau ciri-ciri makhluk hidup yang terdiri dari dua baris dengan ciri yang kontradiktif atau berlawanan.

Kunci determinasi dibuat secara bertahap, sampai bangsa, suku, marga, atau jenis dan seterusnya.

Ciri-ciri tumbuhan disusun sedemikian rupa hingga pada akhirnya pemakai kunci dipaksa memilih satu di antara dua atau beberapa sifat yang bertentangan.

Demikian seterusnya, hingga akhirnya diperoleh suatu jawaban berupa identitas tumbuhan yang diamati.

Pengertian Kunci Determinasi (Kunci Dikotom) pada Hewan dan Tumbuhan serta Contohnya
Pengertian Kunci Determinasi (Kunci Dikotom) pada Hewan dan Tumbuhan serta Contohnya

A. Komponen Penting dalam Membuat Kunci Determinasi

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat kunci determinasi adalah sebagai beriku.

1. Kunci harus dikotom dan berlawanan ciri, sehingga satu bagian dapat diterima dan yang lain ditolak

2. Ciri-ciri yang dimasukkan mudah diamati.

3. Deskripsi karakter menggunakan istilah umum sehingga mudah dimengerti.

4. Menggunakan kalimat yang sesingkat mungkin.

5. Setiap kuplet diberi nomor.

6. Kata pertama dari setiap pernyataan dalam satu kuplet harus identik.

Contoh :

  • Tumbuhan memiliki bunga …………….
  • Tumbuhan tidak memiliki bunga ……….

7. Hindari pemakaian kisaran yang tumpang tindih atau hal-hal yang bersifat relatif dalam kuplet

Contoh :

  • Panjang daun 4 – 8 cm
  • Daun besar atau kecil

B. Cara Menggunakan Kunci Determinasi

Cara menggunakan kunci determinasi meliputi beberapa tahapan sebagai berikut.

1. Bacalah dengan teliti kunci determinasi mulai dari permulaan, yaitu nomor 1a.

2. Cocokkan ciri-ciri tersebut pada kunci determinasi dengan ciri yang terdapat pada makhluk hidup yang diamati.

3. Jika ciri-ciri pada kunci tidak sesuai dengan ciri makhluk hidup yang diamati, harus beralih pada pernyataan yang ada di bawahnya dengan nomor yang sesuai. Misalnya, pernyataan 1a tidak sesuai, maka beralih ke pernyataan 1b.

4. Jika ciri-ciri yang terdapat pada kunci determinasi sesuai dengan ciri yang dimiliki organisme yang diamati, catatlah nomornya. Lanjutkan pembacaan kunci pada nomor yang sesuai dengan nomor yang tertulis di belakang setiap pernyataan pada kunci.

5. Jika salah satu pernyataan ada yang cocok atau sesuai dengan makhluk hidup yang diamati, alternatif lainnya akan gugur.

Sebagai contoh, kunci determinasi memuat pilihan:

1a tumbuhan berupa herba, atau

1b tumbuhan berkayu.

Jika yang dipilih adalah 1a (tumbuhan berupa herba), maka pilihan 1b gugur.

6. Begitu seterusnya hingga diperoleh nama famili, ordo, kelas, dan divisio atau filum dari makhluk hidup yang diamati.

C. Contoh Kunci Determinasi

Contoh Kunci Determinasi Pada Tumbuhan :

1 a. Tumbuhan dengan batang tidak sejati ……………………. 2 (bila ya lanjutkan ke nomor 2)
b. Tumbuhan dengan batang sejati ………………………………. 3 (bila ya lanjutkan ke nomor 3)

2 a. Pada batang tidak diketemukan pembuluh ……. Lumut daun (bila ya jawabannya lumut daun)
b. Pada batang terdapat jaringan pembuluh ……………………… 3 (bila ya lanjutkan ke nomor 3)

3 a. Tumbuhan tidak berbunga ………………………………………….. 4 (bila ya lanjutkan ke nomor 4)
b. Tumbuhan berbunga …………………………………………………….. 4 (bila ya lanjutkan ke nomor 4)

4 a. Pada daun terdapat bintik kuning atau coklat………………Tumbuhan paku (bila ya jawabannya tumbuhan paku)
b. Pada daun tidak diketemukan adanya bintik kuning atau coklat ………………………. 5 (bila ya lanjutkan ke nomor 5)

5 a. Tumbuhan tidak dengan bunga sejati ………………………….. Gymnospermae (bila ya jawabannya Gymnospermae)
b. Tumbuhan dengan bunga sejati ……………………………………… 6 (bila ya lanjutkan ke nomor 6)

6 a. Berakar serabut ………………………………………………………… 7 (bila ya lanjutkan ke nomor 7)
b. Berakar tunggang ………………………………………………………… 8 (bila ya lanjutkan ke nomor 8)

7 a. Batang berongga ……………………………………………………….. Padi (bila ya jawabannya padi)
b. Batang tidak berongga ………………………………………………… Jagung (bila ya jawabannya jagung)

8 a. Bunga berbentuk kupu-kupu ………………………………….. . Kacang (bila ya jawabannya kacang)
b. Bunga berbentuk terompet ………………………………………….Terung (bila ya jawabannya terung)

Sesuai kunci tersebut, maka diperoleh nomor kunci dan nama makhluk hidupnya sebagai berikut.

  • Nomor Kunci : 1a – 2a  ; nama makhluk hidup : lumut daun
  • Nomor Kunci : 1b – 3a – 4a ; nama makhluk hidup : tumbuhan  paku
  • Nomor Kunci : 1b – 3b – 4b – 5a ; nama makhluk hidup : Gymnospermae
  • Nomor Kunci : 1b – 2b – 3b – 4b – 5a – 6a – 7a ; nama makhluk hidup : padi
  • Nomor Kunci : 1b – 2b – 3b – 4b – 5a – 6a – 7b ; nama makluk hidup : jagung
  • Nomor Kunci : 1b – 2b – 3b – 4b – 5b – 6b – 7b – 8a ; nama makhluk hidup : kacang
  • Nomor Kunci : 1b – 2b – 3b – 4b – 5b – 6b – 7b – 8b ; nama makhluk hidup : terung

Contoh Kunci Determinasi Pada Hewan :

1a Tidak bertulang belakang ……………………………………….. 2 (bila ya lanjutkan ke nomor 2)
b. Memiliki ruas-ruas tulang belakang ………………………….. 3 (bila ya lanjutkan ke nomor 3)

2. a. Tubuh lunak, kaki tidak berbuku-buku ………………….. siput (bila ya jawabannya siput)
b. Tubuh tidak lunak dan berbuku-buku ………………………. 4 (bila ya lanjutkan ke nomor 4)

3. a. Bergerak dengan sirip …………………………………………… ikan (bila ya jawabannya ikan)
b. Bergerak bukan dengan sirip ……………………………………. 6 (bila ya lanjutkan ke nomor 6)

4. a. Bersayap ………………………………………………………………. 5 (bila ya lanjutkan ke nomor 5)
b. Tidak bersayap ……………………………………………………….. lipan (bila ya jawabannya lipan)

5. a. Menyusui anaknya …………………………….. mamalia (bila ya jawabannya mamalia atau kerbau)
b. Tidak menyusui anaknya ………………………………………… 7 (bila ya lanjutkan ke nomor 7)

6. a. Sayapnya sisik ……………………………………………….. kupu-kupu (bila ya jawabannya kupu-kupu)
b. Sayapnya lurus …………………………………………………. belalang (bila ya maka belalang)

7. a. Mengalami metamorfosis ………………………………………… katak (bila ya jawabannya katak)
b. Tidak mengalami metamorfosis ……………………………….. 8 (bila ya lanjutkan ke nomor 8)

8. a. Tidak mengerami …………………………………………………. buaya (bila ya jawabannya buaya)
b. Mengerami telurnya ……………………………………………….. burung (bila ya jawabannya burung)

Berdasarkan kunci tersebut, diperoleh nomor kunci dan nama makhluk hidupnya sebagai berikut.

  • Nomor Kunci : 1a – 2a ; nama makhluk hidup : siput
  • Nomor Kunci : 1a – 2b – 4a – 6a ; nama makhluk hidup : kupu-kupu
  • Nomor Kunci : 1a – 2b – 4b ; nama makhluk hidup : lipan
  • Nomor Kunci : 1a – 3a ; nama makhluk hidup : ikan
  • Nomor Kunci : 1b – 3b – 5a ; nama makhluk hidup : kerbau
  • Nomor Kunci : 1b – 3b – 5b – 7a ; nama makhluk hidup : katak
  • Nomor Kunci : 1b – 3b – 5b – 7b – 8a; nama makhluk hidup : buaya
  • Nomor Kunci : 1b – 3b – 5b – 7b – 8b ; nama makhluk hidup : burung

Baca juga : Klasifikasi Makhluk Hidup Dilengkapi Contoh dan Gambarnya

Demikian contoh kunci determinasi (kunci dikotom) pada hewan dan tumbuhan. Semoga bermanfaat.

Kunci Determinasi (Kunci Dikotom) pada Hewan dan Tumbuhan  Kunci Determinasi (Kunci Dikotom) pada Hewan dan Tumbuhan Reviewed by Pak Tri on 12.8.20 Rating: 5

Klasifikasi Makhluk Hidup

12.8.20

 

KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP

1. Definisi
Klasifikasi Makhluk hidup didefinisikan oleh Ernst Mayr sebagai “Pengaturan entitas dalam serangkaian kelas hierarkis, di mana kelas-kelas yang hampir sama atau terkait pada satu tingkat hierarki digabungkan secara komprehensif menjadi lebih inklusif di level kelas yang lebih tinggi.” Kelas didefinisikan sebagai "kumpulan entitas yang sama".

2. Tujuan Klasifikasi Makhluk Hidup
    Tujuan dari klasifikasi makhluk hidup adalah:
  1. Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-ciri yang dimiliki.
  2. Mendeskripsikan ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan makhluk hidup dari jenis yang lain.
  3. Menyederhanakan objek studi. Penyederhanaan objek studi sangat membantu dalam mengenali atau mempelajari makhluk hidup yang begitu banyak dan beraneka ragam sifat serta ciri-cirinya.
  4. Mengetahui hubungan kekerabatan antarmakhluk hidup.
  5. Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya.
3. Manfaat Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup 
 
    Sistem klasifikasi makhluk hidup bermanfaat untuk :
  1. Memudahkan kita dalam mempelajari makhluk hidup yang sangat beraneka ragam.
  2. Mengetahui jenis-jenis makhluk hidup.
  3. Mengetahui hubungan kekerabatan antara makhluk hidup satu dengan yang lain.
4. Tata Nama Ilmiah Makhluk Hidup

Nama ilmiah makhluk hidup diambil dari genus dan spesies dalam klasifikasi makhluk hidup. Berikut adalah tata nama ilmiah makhluk hidup:
  1. Menggunakan bahasa Latin
  2. Terdiri dari 2 kata dan masing-masing diambil dari genus dan spesies dari klasifikasi makhluk hidup tersebut.
  3. Genus terletak di kata pertama
  4. Spesies terletak di kata kedua
  5. Dicetak miring atau diisi garis bawah
  6. Huruf pertama pada kata pertama harus kapital
  7. Huruf pertama pada kata kedua tidak kapital

Contoh adalah Oryza sativa yaitu nama ilmiah tanaman padi. Oryza menunjukkan genus dan sativa merupakan penunjuk spesies tanaman tersebut.
5. Dasar-dasar Klasifikasi Makhluk Hidup
Masing-masing makhluk hidup memiliki ciri-ciri yang membedakan dengan makhluk hidup lain, tetapi ada beberapa makhluk hidup yang memiliki satu atau lebih persamaan.
Jadi, dasar untuk mengelompokkan makhluk hidup adalah sebagai berikut. 
5.1 Berdasarkan Persamaan

Dengan mengamati ciri-cirinya, maka kita dapat memasukkan bahwa ayam dan elang adalah golongan hewan, yaitu jenis aves (burung) karena memiliki bulu,sayap, dan paruh. 
5.2  Berdasarkan Perbedaan

Apabila kita mengamati perbedaan ciri yang dimiliki ayam dan elang berdasarkan jenis makanannya, maka ayam termasuk herbivora, sedangkan elang termasuk golongan karnivora, yaitu pemakan daging. 
5.3  Berdasarkan Ciri Morfologi dan Anatomi

Untuk mengetahui persamaan dan perbedaan dari makhluk hidup pertama-tama yang dapat dilakukan adalah mengamati bentuk luar dari makhluk hidup tersebut, misalnya bentuk paruh dan jumlah sayap. Apabila hendak menggolongkan beberapa tumbuhan, maka yang dapat diamati adalah bentuk pohon, bentuk daun, bentuk bunga, warna bunga, dan lain-lain.
Ciri-ciri inilah yang dinamakan ciri morfologi. Apabila kita mengamati dari ada tidaknya sel trakea, kambium, ada tidaknya berkas pengangkut, ada tidaknya sel kambium, ciri-ciri ini dinamakan ciri anatomi. 
5.4 Berdasarkan Ciri Biokimia

Sejalan dengan masa perkembangannya, untuk menentukan klasifikasi makhluk hidup selain berdasarkan ciri-ciri yang telah disebutkan di atas, bisa pula menggunakan ciri-ciri biokimia, misalnya jenis-jenis enzim, jenis-jenis protein, dan jenis-jenis DNA. Hal tersebut dapat menentukan hubungan kekerabatan antara makhluk hidup satu dengan lainnya. 
5.5  Berdasarkan Manfaat
Tujuan pengelompokan ini adalah untuk memudahkan kita memanfaatkan suatu makhluk hidup.


6.  Tahapan Klasifikasi Makhluk Hidup


Tahapan dalam klasifikasi mahluk hidup yang dilakukan oleh Linnaeus adalah sebagai berikut:
  1. Pencandraan atau identifikasi, yaitu proses mengidentifikasi atau mendeskripsikan ciri-ciri mahluk hidup yang akan diklasifikasi.
  2. Pengelompokan, yaitu mengelompokkan mahluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya.  Mahluk hidup yang mempunyai ciri-ciri yang sama dikelompokkan dalam satu kelompok yang sama yang disebut dengan takson.
  3. Pemberian nama takson. Mahluk hidup yang telah dikelompokkan tadi, selanjutnya diberi nama untuk mempermudah kita mengenal ciri-ciri suatu kelompok mahluk hidup tertentu.
Linnaeus memperkenalkan  hierarkki (tingkat) takson untuk mengelompokkan makhluk hidup. Hierarki (yang disebut takson) itu berturut-turut dari tingkatan tertinggi (umum) hingga terendah (spesifik) adalah:
  1. Kingdom (kerajaan)
  2. Phylum (Filum) untuk hewan, atau Divisio (Divisi) untuk tumbuhan
  3. Classis (Kelas)
  4. Ordo (Bangsa)
  5. Familia(Keluarga/Suku)
  6. Genus (Marga)
  7. Spesies (Jenis)
7.  Penggolongan Klasifikasi Makhluk Hidup
Sistem klasifikasi, dapat digolongkan menjadi tiga golongan/kelompok, yaitu sistem alami, sistem buatan, dan sistem filogenik. 
7.1 Klasifikasi Sistem Alami

Kita sudah mengetahui bahwa klasifikasi pada dasarnya berpijak dari adanya persamaan. Hal ini dapat kita ketahui dengan mengamati makhluk hidup secara morfologi. Misalnya, kita mengamati binatang kucing, anjing, sapi, kuda, dan harimau. 
Jika kita lihat secara alami, dapat kita ketahui bahwa kelima binatang itu mempunyai empat kaki, sehingga membentuk suatu kelompok seperti yang dikehendaki alam, yaitu kelompok binatang yang berkaki empat. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa klasifikasi sistem alami merupakan terbentuknya suatu kelompok-kelompok makhluk hidup secara alami.
Tokoh klasifikasi sistem alami adalah Aristoteles, seorang berkebangsaan Yunani pada tahun 350 SM. Beliau membagi makhluk hidup menjadi dua dunia (kingdom), yaitu hewan dan tumbuhan. Dunia hewan ini dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan habitat dan perilakunya, sedangkan tumbuhan dikelompokkan berdasarkan ukuran dan strukturnya.

7.2. Klasifikasi Sistem Buatan
Dibandingkan sistem klasifikasi secara alami, sistem klasifikasi buatan lebih baik, sempurna, dan mudah dipahami apabila dibandingkan sistem klasifikasi sebelumnya. Klasifikasi ini pertama kali diperkenalkan oleh Carl Von Linne (1707-1778) yang dikenal dengan nama Carolus Linnaeus, seorang ahli botani berkebangsaan Swedia. Beliau dinobatkan sebagai “Bapak Taksonomi”.
Klasifikasi makhluk hidup menurut Linnaeus didasarkan atas persamaan dan perbedaan struktur tubuh makhluk hidup, dengan cara-cara berikut.
  1. Mengamati dan meneliti makhluk hidup, yaitu persamaan ciri struktur tubuh luar maupun ciri struktur tubuh dalam dari berbagai jenis makhluk hidup.
  2. Apabila ada yang memiliki ciri struktur tubuh sama atau mirip dijadikan satu kelompok, adapun yang memiliki ciri berlainan dikelompokkan tersendiri.
  3. Memberikan istilah tertentu untuk setiap tingkatan klasifikasi yang didasarkan pada banyak sedikitnya persamaan ciri pada setiap jenis makhluk hidup yang dikelompokkan.
8. Tingkatan Klasifikasi Makhluk Hidup
Untuk memudahkan dalam pengelompokan makhluk hidup yang sangat banyak ragamnya, maka disusunlah suatu aturan pengelompokan. Pengelompokan dilakukan pada tingkatan tinggi sampai ke tingkatan rendah seperti berikut ini.

8.1 Kingdom/Regnum (Kerajaan/Dunia)
Tingkatan takson ini merupakan tingkatan tertinggi untuk makhluk hidup. Semua hewan dimasukkan dalam kingdom Animalia dan semua tumbuhan dimasukkan dalam kingdom Plantae.

8.2 Filum atau Divisio (Keluarga Besar)
Apabila kita mengelompokkan suatu makhluk hidup dalam kingdom, maka dengan melihat persamaan ciri-cirinya akan dimasukkan ke dalam suatu keluarga besar. Keluarga besar tersebut dimasukkan dalam filum untuk jenis hewan dan dimasukkan ke dalam divisio untuk jenis tumbuhan. Misalnya seperti hewan yang terlihat pada Gambar diatas. 
Filum Chordata merupakan hewan bernotokorda dan hewan bertulang belakang. Ada juga hewan yang memiliki kaki berbuku-buku dan kutikula yang keras dimasukkan dalam filum Arthropoda.
Penamaan filum hewan tidak memiliki akhiran yang khas, sedangkan penamaan divisio tumbuhan diberi akhiran yang khas, misalnya phyta dan mycota. Tumbuhan yang berbiji dimasukkan dalam divisio Spermatophyta, jamur berbasidium dimasukkan dalam divisio Basidiomycota.

8.3 Kelas
Tingkatan takson ini lebih rendah dari kelompok takson filum atau divisio, artinya apabila kelompok makhluk hidup dalam divisio/filum memiliki ciri-ciri yang sama, maka dimasukkan dalam satu kelas.

Contoh kelas pada hewan, yaitu hewan menyusui/Mamalia, misalnya anjing, kucing, kelinci, dan lain-lain. 
Adapun kelas pada tumbuhan ada dua, yaitu tumbuhan berbiji berkeping satu dan berkeping dua. Dengan demikian, tumbuhan mempunyai divisio: Spermatophyta, kelas: Monocotyledonae dan Dicotyledonae.

8.4 Ordo (Bangsa)
Tingkatan takson yang lebih rendah dari kelas adalah ordo. Pada tumbuhan, nama ordo pada umumnya diberi akhiran ales, sedangkan pada hewan tidak memiliki akhiran. 
Contoh dari hewan mempunyai ordo Carnivora (bangsa pemakan daging), Omnivora (bangsa pemakan tumbuh-tumbuhan).
Adapun pada tumbuhan contohnya kelas Dicotyledonae mempunyai ordo Graminales (bangsa rumput-rumputan), Rosales (bangsa mawar-mawaran).
8.5 Famili (Suku atau Keluarga)
Famili merupakan tingkatan takson di bawah ordo. Pada tingkatan famili ini terdapat suatu kelompok yang berkerabat dekat dan memiliki banyak persamaan ciri. Nama famili pada tumbuhan pada umumnya diberi akhiran aceae, sedangkan untuk nama hewan diberi akhiran idae
Contoh keluarga hewan, yaitu Canidae (keluarga anjing), Falidae (keluarga kucing). Contoh keluarga tumbuhan adalah Solanaceae (keluarga kentang), Rosaceae (keluarga mawar).
8.6 Genus (Marga)
Takson genus adalah nama takson yang lebih rendah dari famili. Nama genus terdiri atas satu kata yang diambil dari kata apa saja, bisa dari nama hewan atau tumbuhan, zat kandungan, dan sebagainya. Huruf pertamanya diawali dengan huruf kapital dan ditulis dengan miring atau ditulis tegak dengan digaris bawah. 
Contoh untuk hewan adalah Canis (marga anjing), Felis (marga kucing), Taenia(marga cacing). 
Adapun contoh pada tumbuhan, yaitu Rosa (marga mawar), Annona (marga sirsak dan srikaya), dan Solanum (marga terung-terungan).
8.7 Species (Jenis)
Species merupakan tingkatan takson paling rendah dan menjadi unit atau satuan dasar klasifikasi. Species adalah kelompok makhluk hidup yang dapat melakukan perkawinan antarsesamanya dan akan menghasilkan keturunan yang subur (fertil). 
Penulisan kata species sama seperti penulisan dalam genus, hanya pada species terdiri atas dua kata, yaitu kata yang berada di depan merupakan nama marga (genus), sedangkan kata yang kedua menunjukkan jenisnya. 
Untuk kata yang kedua, huruf awalnya tidak perlu menggunakan huruf kapital. Contohnya: Canis familaris (anjing), Taenia solium (cacing pita), Rosa gallica(mawar), Carica papaya (pepaya), Oryza sativa (padi).

Sumber:
1. Klasifikasi Makhluk Hidup 5 Kingdom (softilmu.blogspot.com)
2. Macam klasifikasi makhluk hidup (biologimediacenter.com)
3. Klasifikasi ilmiah (id.wikipedia.org)
4. Biological classification (en.wikipedia.org)
5. KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP | TUJUAN DAN MANFAAT (jeplax.com)
6. Biologi kelas 7 (Klasifikasi Makhluk Hidup) (indonesiaindonesia.com)
7. Dasar-Dasar Klasifikasi Makhluk Hidup (sibarasok.com)
8. Klasifikasi Mahluk Hidup (sukasains.com)
9. Macam-Macam Klasifikasi Makhluk Hidup (sibarasok.com)


Klasifikasi Makhluk Hidup Klasifikasi Makhluk Hidup Reviewed by Pak Tri on 12.8.20 Rating: 5

Penyelidikan Ilmiah

31.7.20



Penyelidikan Ilmiah Penyelidikan Ilmiah Reviewed by Pak Tri on 31.7.20 Rating: 5

Sistem Pernapasan Pada Manusia

19.9.13
Sistem pernapasan pada manusia adalah sistem menghirup oksigen dari udara serta mengeluarkan karbon dioksida dan uap air. Dalam proses pernapasan, oksigen merupakan zat kebutuhan utama. Oksigen untuk pernapasan diperoleh dari udara di lingkungan sekitar. Alat-alat pernapasan berfungsi memasukkan udara yang mengandung oksigen dan mengeluarkan udara yang mengandung karbon dioksida dan uap air. Tujuan proses pernapasan yaitu untuk memperoleh energi. Pada peristiwa bernapas terjadi pelepasan energi. Sistem pernapasan pada manusia mencakup dua hal, yakni saluran pernapasan dan mekanisme pernapasan.

Saluran pernapasan atau tractus respiratorius (respiratory tract) adalah bagian tubuh manusia yang berfungsi sebagai tempat lintasan dan tampat pertukaran gas yang diperlukan untuk proses pernapasan. Saluran ini berpangkal pada hidung atau mulut dan berakhir pada paru-paru.

1. Alat Pernapasan Manusia

Berikut adalah bagian-bagian organ alat pernapasan pada manusia.
Sistem Pernapasan Pada Manusia Sistem Pernapasan Pada Manusia Reviewed by Pak Tri on 19.9.13 Rating: 5

Sistem Pencernaan Pada Manusia

19.9.13

Salah satu ciri makhluk hidup adalah memerlukan makanan. Makanan yang telah dimakan akan diuraikan dalam sistem pencernaan menjadi sumber energi, komponen penyusun sel dan jaringan, dan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Salah satu sistem kompleks dalam tubuh adalah sistem pencernaan. Nah, apa sajakah bagian-bagian dari sistem pencernaan pada manusia? Langsung saja kita simak selengkapnya…..

1. Pengertian Sistem Pencernaan Pada Manusia

Sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses mengubah makanan dan menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Sistem pencernaan juga akan memecah molekul makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan bantuan enzim sehingga mudah dicerna oleh tubuh.
Sistem pencernaan pada manusia hampir sama dengan sistem pencernaan hewan lain yaitu terdapat mulut, lambung, usus, dan mengeluarkan kotorannya melewati anus. Proses pencernaan pada manusia terbagi atas 5 macam yaitu:
Sistem Pencernaan Pada Manusia Sistem Pencernaan Pada Manusia Reviewed by Pak Tri on 19.9.13 Rating: 5

Jenis dan Sifat Kerja Otot Manusia-

13.9.13
Tulang adalah alat gerak pasif, sedangkan otot adalah alat gerak aktif. Tulang berfungsi menunjang pergerakan otot ketika otot berkontraksi atau berelaksasi. Dalam keseharian, otot lebih dikenal sebagai daging. Berdasarkan letaknya, dalam tubuh manusia terdapat lebih kurang 600 jenis otot yang berbeda. Otot tidak hanya menggerakkan rangka, tetapi juga menggerakkan organ-organ tertentu dalam tubuh. Misalnya, jantung, usus, dan lambung. Kerja otot juga mengakibatkan membesar dan mengecilnya rongga dada, tempat paru-paru berada. Ada tiga karakter yang dimiliki otot, yaitu sebagai berikut.
Kontraktibilitas, adalah kemampuan otot untuk memendek. Ketika memendek, otot berkontraksi. Jika otot menempel pada tulang, otot akan menarik tulang tersebut (Gambar 4.19).
Gambar 4.19 Otot dan tulang
Gambar 4.19 Otot dan tulang
Jenis dan Sifat Kerja Otot Manusia- Jenis dan Sifat Kerja Otot Manusia- Reviewed by Pak Tri on 13.9.13 Rating: 5
ads 728x90 B
Diberdayakan oleh Blogger.