Kunci Determinasi (Kunci Dikotom) pada Hewan dan Tumbuhan

12.8.20

 Kunci Determinasi (Kunci Dikotom) pada Hewan dan Tumbuhan

Contoh Kunci Determinasi (Kunci Dikotom) pada Hewan dan Tumbuhan 

Amongguru.com. Kunci determinasi atau disebut juga kunci dikotom merupakan salah satu cara pengelompokkan organisme pada takson atau tingkatannya.

Kunci dikotom berisi deskripsi atau ciri-ciri makhluk hidup yang terdiri dari dua baris dengan ciri yang kontradiktif atau berlawanan.

Kunci determinasi dibuat secara bertahap, sampai bangsa, suku, marga, atau jenis dan seterusnya.

Ciri-ciri tumbuhan disusun sedemikian rupa hingga pada akhirnya pemakai kunci dipaksa memilih satu di antara dua atau beberapa sifat yang bertentangan.

Demikian seterusnya, hingga akhirnya diperoleh suatu jawaban berupa identitas tumbuhan yang diamati.

Pengertian Kunci Determinasi (Kunci Dikotom) pada Hewan dan Tumbuhan serta Contohnya
Pengertian Kunci Determinasi (Kunci Dikotom) pada Hewan dan Tumbuhan serta Contohnya

A. Komponen Penting dalam Membuat Kunci Determinasi

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat kunci determinasi adalah sebagai beriku.

1. Kunci harus dikotom dan berlawanan ciri, sehingga satu bagian dapat diterima dan yang lain ditolak

2. Ciri-ciri yang dimasukkan mudah diamati.

3. Deskripsi karakter menggunakan istilah umum sehingga mudah dimengerti.

4. Menggunakan kalimat yang sesingkat mungkin.

5. Setiap kuplet diberi nomor.

6. Kata pertama dari setiap pernyataan dalam satu kuplet harus identik.

Contoh :

  • Tumbuhan memiliki bunga …………….
  • Tumbuhan tidak memiliki bunga ……….

7. Hindari pemakaian kisaran yang tumpang tindih atau hal-hal yang bersifat relatif dalam kuplet

Contoh :

  • Panjang daun 4 – 8 cm
  • Daun besar atau kecil

B. Cara Menggunakan Kunci Determinasi

Cara menggunakan kunci determinasi meliputi beberapa tahapan sebagai berikut.

1. Bacalah dengan teliti kunci determinasi mulai dari permulaan, yaitu nomor 1a.

2. Cocokkan ciri-ciri tersebut pada kunci determinasi dengan ciri yang terdapat pada makhluk hidup yang diamati.

3. Jika ciri-ciri pada kunci tidak sesuai dengan ciri makhluk hidup yang diamati, harus beralih pada pernyataan yang ada di bawahnya dengan nomor yang sesuai. Misalnya, pernyataan 1a tidak sesuai, maka beralih ke pernyataan 1b.

4. Jika ciri-ciri yang terdapat pada kunci determinasi sesuai dengan ciri yang dimiliki organisme yang diamati, catatlah nomornya. Lanjutkan pembacaan kunci pada nomor yang sesuai dengan nomor yang tertulis di belakang setiap pernyataan pada kunci.

5. Jika salah satu pernyataan ada yang cocok atau sesuai dengan makhluk hidup yang diamati, alternatif lainnya akan gugur.

Sebagai contoh, kunci determinasi memuat pilihan:

1a tumbuhan berupa herba, atau

1b tumbuhan berkayu.

Jika yang dipilih adalah 1a (tumbuhan berupa herba), maka pilihan 1b gugur.

6. Begitu seterusnya hingga diperoleh nama famili, ordo, kelas, dan divisio atau filum dari makhluk hidup yang diamati.

C. Contoh Kunci Determinasi

Contoh Kunci Determinasi Pada Tumbuhan :

1 a. Tumbuhan dengan batang tidak sejati ……………………. 2 (bila ya lanjutkan ke nomor 2)
b. Tumbuhan dengan batang sejati ………………………………. 3 (bila ya lanjutkan ke nomor 3)

2 a. Pada batang tidak diketemukan pembuluh ……. Lumut daun (bila ya jawabannya lumut daun)
b. Pada batang terdapat jaringan pembuluh ……………………… 3 (bila ya lanjutkan ke nomor 3)

3 a. Tumbuhan tidak berbunga ………………………………………….. 4 (bila ya lanjutkan ke nomor 4)
b. Tumbuhan berbunga …………………………………………………….. 4 (bila ya lanjutkan ke nomor 4)

4 a. Pada daun terdapat bintik kuning atau coklat………………Tumbuhan paku (bila ya jawabannya tumbuhan paku)
b. Pada daun tidak diketemukan adanya bintik kuning atau coklat ………………………. 5 (bila ya lanjutkan ke nomor 5)

5 a. Tumbuhan tidak dengan bunga sejati ………………………….. Gymnospermae (bila ya jawabannya Gymnospermae)
b. Tumbuhan dengan bunga sejati ……………………………………… 6 (bila ya lanjutkan ke nomor 6)

6 a. Berakar serabut ………………………………………………………… 7 (bila ya lanjutkan ke nomor 7)
b. Berakar tunggang ………………………………………………………… 8 (bila ya lanjutkan ke nomor 8)

7 a. Batang berongga ……………………………………………………….. Padi (bila ya jawabannya padi)
b. Batang tidak berongga ………………………………………………… Jagung (bila ya jawabannya jagung)

8 a. Bunga berbentuk kupu-kupu ………………………………….. . Kacang (bila ya jawabannya kacang)
b. Bunga berbentuk terompet ………………………………………….Terung (bila ya jawabannya terung)

Sesuai kunci tersebut, maka diperoleh nomor kunci dan nama makhluk hidupnya sebagai berikut.

  • Nomor Kunci : 1a – 2a  ; nama makhluk hidup : lumut daun
  • Nomor Kunci : 1b – 3a – 4a ; nama makhluk hidup : tumbuhan  paku
  • Nomor Kunci : 1b – 3b – 4b – 5a ; nama makhluk hidup : Gymnospermae
  • Nomor Kunci : 1b – 2b – 3b – 4b – 5a – 6a – 7a ; nama makhluk hidup : padi
  • Nomor Kunci : 1b – 2b – 3b – 4b – 5a – 6a – 7b ; nama makluk hidup : jagung
  • Nomor Kunci : 1b – 2b – 3b – 4b – 5b – 6b – 7b – 8a ; nama makhluk hidup : kacang
  • Nomor Kunci : 1b – 2b – 3b – 4b – 5b – 6b – 7b – 8b ; nama makhluk hidup : terung

Contoh Kunci Determinasi Pada Hewan :

1a Tidak bertulang belakang ……………………………………….. 2 (bila ya lanjutkan ke nomor 2)
b. Memiliki ruas-ruas tulang belakang ………………………….. 3 (bila ya lanjutkan ke nomor 3)

2. a. Tubuh lunak, kaki tidak berbuku-buku ………………….. siput (bila ya jawabannya siput)
b. Tubuh tidak lunak dan berbuku-buku ………………………. 4 (bila ya lanjutkan ke nomor 4)

3. a. Bergerak dengan sirip …………………………………………… ikan (bila ya jawabannya ikan)
b. Bergerak bukan dengan sirip ……………………………………. 6 (bila ya lanjutkan ke nomor 6)

4. a. Bersayap ………………………………………………………………. 5 (bila ya lanjutkan ke nomor 5)
b. Tidak bersayap ……………………………………………………….. lipan (bila ya jawabannya lipan)

5. a. Menyusui anaknya …………………………….. mamalia (bila ya jawabannya mamalia atau kerbau)
b. Tidak menyusui anaknya ………………………………………… 7 (bila ya lanjutkan ke nomor 7)

6. a. Sayapnya sisik ……………………………………………….. kupu-kupu (bila ya jawabannya kupu-kupu)
b. Sayapnya lurus …………………………………………………. belalang (bila ya maka belalang)

7. a. Mengalami metamorfosis ………………………………………… katak (bila ya jawabannya katak)
b. Tidak mengalami metamorfosis ……………………………….. 8 (bila ya lanjutkan ke nomor 8)

8. a. Tidak mengerami …………………………………………………. buaya (bila ya jawabannya buaya)
b. Mengerami telurnya ……………………………………………….. burung (bila ya jawabannya burung)

Berdasarkan kunci tersebut, diperoleh nomor kunci dan nama makhluk hidupnya sebagai berikut.

  • Nomor Kunci : 1a – 2a ; nama makhluk hidup : siput
  • Nomor Kunci : 1a – 2b – 4a – 6a ; nama makhluk hidup : kupu-kupu
  • Nomor Kunci : 1a – 2b – 4b ; nama makhluk hidup : lipan
  • Nomor Kunci : 1a – 3a ; nama makhluk hidup : ikan
  • Nomor Kunci : 1b – 3b – 5a ; nama makhluk hidup : kerbau
  • Nomor Kunci : 1b – 3b – 5b – 7a ; nama makhluk hidup : katak
  • Nomor Kunci : 1b – 3b – 5b – 7b – 8a; nama makhluk hidup : buaya
  • Nomor Kunci : 1b – 3b – 5b – 7b – 8b ; nama makhluk hidup : burung

Baca juga : Klasifikasi Makhluk Hidup Dilengkapi Contoh dan Gambarnya

Demikian contoh kunci determinasi (kunci dikotom) pada hewan dan tumbuhan. Semoga bermanfaat.

Kunci Determinasi (Kunci Dikotom) pada Hewan dan Tumbuhan  Kunci Determinasi (Kunci Dikotom) pada Hewan dan Tumbuhan Reviewed by Pak Tri on 12.8.20 Rating: 5

Klasifikasi Makhluk Hidup

12.8.20

 

KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP

1. Definisi
Klasifikasi Makhluk hidup didefinisikan oleh Ernst Mayr sebagai “Pengaturan entitas dalam serangkaian kelas hierarkis, di mana kelas-kelas yang hampir sama atau terkait pada satu tingkat hierarki digabungkan secara komprehensif menjadi lebih inklusif di level kelas yang lebih tinggi.” Kelas didefinisikan sebagai "kumpulan entitas yang sama".

2. Tujuan Klasifikasi Makhluk Hidup
    Tujuan dari klasifikasi makhluk hidup adalah:
  1. Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-ciri yang dimiliki.
  2. Mendeskripsikan ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan makhluk hidup dari jenis yang lain.
  3. Menyederhanakan objek studi. Penyederhanaan objek studi sangat membantu dalam mengenali atau mempelajari makhluk hidup yang begitu banyak dan beraneka ragam sifat serta ciri-cirinya.
  4. Mengetahui hubungan kekerabatan antarmakhluk hidup.
  5. Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya.
3. Manfaat Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup 
 
    Sistem klasifikasi makhluk hidup bermanfaat untuk :
  1. Memudahkan kita dalam mempelajari makhluk hidup yang sangat beraneka ragam.
  2. Mengetahui jenis-jenis makhluk hidup.
  3. Mengetahui hubungan kekerabatan antara makhluk hidup satu dengan yang lain.
4. Tata Nama Ilmiah Makhluk Hidup

Nama ilmiah makhluk hidup diambil dari genus dan spesies dalam klasifikasi makhluk hidup. Berikut adalah tata nama ilmiah makhluk hidup:
  1. Menggunakan bahasa Latin
  2. Terdiri dari 2 kata dan masing-masing diambil dari genus dan spesies dari klasifikasi makhluk hidup tersebut.
  3. Genus terletak di kata pertama
  4. Spesies terletak di kata kedua
  5. Dicetak miring atau diisi garis bawah
  6. Huruf pertama pada kata pertama harus kapital
  7. Huruf pertama pada kata kedua tidak kapital

Contoh adalah Oryza sativa yaitu nama ilmiah tanaman padi. Oryza menunjukkan genus dan sativa merupakan penunjuk spesies tanaman tersebut.
5. Dasar-dasar Klasifikasi Makhluk Hidup
Masing-masing makhluk hidup memiliki ciri-ciri yang membedakan dengan makhluk hidup lain, tetapi ada beberapa makhluk hidup yang memiliki satu atau lebih persamaan.
Jadi, dasar untuk mengelompokkan makhluk hidup adalah sebagai berikut. 
5.1 Berdasarkan Persamaan

Dengan mengamati ciri-cirinya, maka kita dapat memasukkan bahwa ayam dan elang adalah golongan hewan, yaitu jenis aves (burung) karena memiliki bulu,sayap, dan paruh. 
5.2  Berdasarkan Perbedaan

Apabila kita mengamati perbedaan ciri yang dimiliki ayam dan elang berdasarkan jenis makanannya, maka ayam termasuk herbivora, sedangkan elang termasuk golongan karnivora, yaitu pemakan daging. 
5.3  Berdasarkan Ciri Morfologi dan Anatomi

Untuk mengetahui persamaan dan perbedaan dari makhluk hidup pertama-tama yang dapat dilakukan adalah mengamati bentuk luar dari makhluk hidup tersebut, misalnya bentuk paruh dan jumlah sayap. Apabila hendak menggolongkan beberapa tumbuhan, maka yang dapat diamati adalah bentuk pohon, bentuk daun, bentuk bunga, warna bunga, dan lain-lain.
Ciri-ciri inilah yang dinamakan ciri morfologi. Apabila kita mengamati dari ada tidaknya sel trakea, kambium, ada tidaknya berkas pengangkut, ada tidaknya sel kambium, ciri-ciri ini dinamakan ciri anatomi. 
5.4 Berdasarkan Ciri Biokimia

Sejalan dengan masa perkembangannya, untuk menentukan klasifikasi makhluk hidup selain berdasarkan ciri-ciri yang telah disebutkan di atas, bisa pula menggunakan ciri-ciri biokimia, misalnya jenis-jenis enzim, jenis-jenis protein, dan jenis-jenis DNA. Hal tersebut dapat menentukan hubungan kekerabatan antara makhluk hidup satu dengan lainnya. 
5.5  Berdasarkan Manfaat
Tujuan pengelompokan ini adalah untuk memudahkan kita memanfaatkan suatu makhluk hidup.


6.  Tahapan Klasifikasi Makhluk Hidup


Tahapan dalam klasifikasi mahluk hidup yang dilakukan oleh Linnaeus adalah sebagai berikut:
  1. Pencandraan atau identifikasi, yaitu proses mengidentifikasi atau mendeskripsikan ciri-ciri mahluk hidup yang akan diklasifikasi.
  2. Pengelompokan, yaitu mengelompokkan mahluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya.  Mahluk hidup yang mempunyai ciri-ciri yang sama dikelompokkan dalam satu kelompok yang sama yang disebut dengan takson.
  3. Pemberian nama takson. Mahluk hidup yang telah dikelompokkan tadi, selanjutnya diberi nama untuk mempermudah kita mengenal ciri-ciri suatu kelompok mahluk hidup tertentu.
Linnaeus memperkenalkan  hierarkki (tingkat) takson untuk mengelompokkan makhluk hidup. Hierarki (yang disebut takson) itu berturut-turut dari tingkatan tertinggi (umum) hingga terendah (spesifik) adalah:
  1. Kingdom (kerajaan)
  2. Phylum (Filum) untuk hewan, atau Divisio (Divisi) untuk tumbuhan
  3. Classis (Kelas)
  4. Ordo (Bangsa)
  5. Familia(Keluarga/Suku)
  6. Genus (Marga)
  7. Spesies (Jenis)
7.  Penggolongan Klasifikasi Makhluk Hidup
Sistem klasifikasi, dapat digolongkan menjadi tiga golongan/kelompok, yaitu sistem alami, sistem buatan, dan sistem filogenik. 
7.1 Klasifikasi Sistem Alami

Kita sudah mengetahui bahwa klasifikasi pada dasarnya berpijak dari adanya persamaan. Hal ini dapat kita ketahui dengan mengamati makhluk hidup secara morfologi. Misalnya, kita mengamati binatang kucing, anjing, sapi, kuda, dan harimau. 
Jika kita lihat secara alami, dapat kita ketahui bahwa kelima binatang itu mempunyai empat kaki, sehingga membentuk suatu kelompok seperti yang dikehendaki alam, yaitu kelompok binatang yang berkaki empat. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa klasifikasi sistem alami merupakan terbentuknya suatu kelompok-kelompok makhluk hidup secara alami.
Tokoh klasifikasi sistem alami adalah Aristoteles, seorang berkebangsaan Yunani pada tahun 350 SM. Beliau membagi makhluk hidup menjadi dua dunia (kingdom), yaitu hewan dan tumbuhan. Dunia hewan ini dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan habitat dan perilakunya, sedangkan tumbuhan dikelompokkan berdasarkan ukuran dan strukturnya.

7.2. Klasifikasi Sistem Buatan
Dibandingkan sistem klasifikasi secara alami, sistem klasifikasi buatan lebih baik, sempurna, dan mudah dipahami apabila dibandingkan sistem klasifikasi sebelumnya. Klasifikasi ini pertama kali diperkenalkan oleh Carl Von Linne (1707-1778) yang dikenal dengan nama Carolus Linnaeus, seorang ahli botani berkebangsaan Swedia. Beliau dinobatkan sebagai “Bapak Taksonomi”.
Klasifikasi makhluk hidup menurut Linnaeus didasarkan atas persamaan dan perbedaan struktur tubuh makhluk hidup, dengan cara-cara berikut.
  1. Mengamati dan meneliti makhluk hidup, yaitu persamaan ciri struktur tubuh luar maupun ciri struktur tubuh dalam dari berbagai jenis makhluk hidup.
  2. Apabila ada yang memiliki ciri struktur tubuh sama atau mirip dijadikan satu kelompok, adapun yang memiliki ciri berlainan dikelompokkan tersendiri.
  3. Memberikan istilah tertentu untuk setiap tingkatan klasifikasi yang didasarkan pada banyak sedikitnya persamaan ciri pada setiap jenis makhluk hidup yang dikelompokkan.
8. Tingkatan Klasifikasi Makhluk Hidup
Untuk memudahkan dalam pengelompokan makhluk hidup yang sangat banyak ragamnya, maka disusunlah suatu aturan pengelompokan. Pengelompokan dilakukan pada tingkatan tinggi sampai ke tingkatan rendah seperti berikut ini.

8.1 Kingdom/Regnum (Kerajaan/Dunia)
Tingkatan takson ini merupakan tingkatan tertinggi untuk makhluk hidup. Semua hewan dimasukkan dalam kingdom Animalia dan semua tumbuhan dimasukkan dalam kingdom Plantae.

8.2 Filum atau Divisio (Keluarga Besar)
Apabila kita mengelompokkan suatu makhluk hidup dalam kingdom, maka dengan melihat persamaan ciri-cirinya akan dimasukkan ke dalam suatu keluarga besar. Keluarga besar tersebut dimasukkan dalam filum untuk jenis hewan dan dimasukkan ke dalam divisio untuk jenis tumbuhan. Misalnya seperti hewan yang terlihat pada Gambar diatas. 
Filum Chordata merupakan hewan bernotokorda dan hewan bertulang belakang. Ada juga hewan yang memiliki kaki berbuku-buku dan kutikula yang keras dimasukkan dalam filum Arthropoda.
Penamaan filum hewan tidak memiliki akhiran yang khas, sedangkan penamaan divisio tumbuhan diberi akhiran yang khas, misalnya phyta dan mycota. Tumbuhan yang berbiji dimasukkan dalam divisio Spermatophyta, jamur berbasidium dimasukkan dalam divisio Basidiomycota.

8.3 Kelas
Tingkatan takson ini lebih rendah dari kelompok takson filum atau divisio, artinya apabila kelompok makhluk hidup dalam divisio/filum memiliki ciri-ciri yang sama, maka dimasukkan dalam satu kelas.

Contoh kelas pada hewan, yaitu hewan menyusui/Mamalia, misalnya anjing, kucing, kelinci, dan lain-lain. 
Adapun kelas pada tumbuhan ada dua, yaitu tumbuhan berbiji berkeping satu dan berkeping dua. Dengan demikian, tumbuhan mempunyai divisio: Spermatophyta, kelas: Monocotyledonae dan Dicotyledonae.

8.4 Ordo (Bangsa)
Tingkatan takson yang lebih rendah dari kelas adalah ordo. Pada tumbuhan, nama ordo pada umumnya diberi akhiran ales, sedangkan pada hewan tidak memiliki akhiran. 
Contoh dari hewan mempunyai ordo Carnivora (bangsa pemakan daging), Omnivora (bangsa pemakan tumbuh-tumbuhan).
Adapun pada tumbuhan contohnya kelas Dicotyledonae mempunyai ordo Graminales (bangsa rumput-rumputan), Rosales (bangsa mawar-mawaran).
8.5 Famili (Suku atau Keluarga)
Famili merupakan tingkatan takson di bawah ordo. Pada tingkatan famili ini terdapat suatu kelompok yang berkerabat dekat dan memiliki banyak persamaan ciri. Nama famili pada tumbuhan pada umumnya diberi akhiran aceae, sedangkan untuk nama hewan diberi akhiran idae
Contoh keluarga hewan, yaitu Canidae (keluarga anjing), Falidae (keluarga kucing). Contoh keluarga tumbuhan adalah Solanaceae (keluarga kentang), Rosaceae (keluarga mawar).
8.6 Genus (Marga)
Takson genus adalah nama takson yang lebih rendah dari famili. Nama genus terdiri atas satu kata yang diambil dari kata apa saja, bisa dari nama hewan atau tumbuhan, zat kandungan, dan sebagainya. Huruf pertamanya diawali dengan huruf kapital dan ditulis dengan miring atau ditulis tegak dengan digaris bawah. 
Contoh untuk hewan adalah Canis (marga anjing), Felis (marga kucing), Taenia(marga cacing). 
Adapun contoh pada tumbuhan, yaitu Rosa (marga mawar), Annona (marga sirsak dan srikaya), dan Solanum (marga terung-terungan).
8.7 Species (Jenis)
Species merupakan tingkatan takson paling rendah dan menjadi unit atau satuan dasar klasifikasi. Species adalah kelompok makhluk hidup yang dapat melakukan perkawinan antarsesamanya dan akan menghasilkan keturunan yang subur (fertil). 
Penulisan kata species sama seperti penulisan dalam genus, hanya pada species terdiri atas dua kata, yaitu kata yang berada di depan merupakan nama marga (genus), sedangkan kata yang kedua menunjukkan jenisnya. 
Untuk kata yang kedua, huruf awalnya tidak perlu menggunakan huruf kapital. Contohnya: Canis familaris (anjing), Taenia solium (cacing pita), Rosa gallica(mawar), Carica papaya (pepaya), Oryza sativa (padi).

Sumber:
1. Klasifikasi Makhluk Hidup 5 Kingdom (softilmu.blogspot.com)
2. Macam klasifikasi makhluk hidup (biologimediacenter.com)
3. Klasifikasi ilmiah (id.wikipedia.org)
4. Biological classification (en.wikipedia.org)
5. KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP | TUJUAN DAN MANFAAT (jeplax.com)
6. Biologi kelas 7 (Klasifikasi Makhluk Hidup) (indonesiaindonesia.com)
7. Dasar-Dasar Klasifikasi Makhluk Hidup (sibarasok.com)
8. Klasifikasi Mahluk Hidup (sukasains.com)
9. Macam-Macam Klasifikasi Makhluk Hidup (sibarasok.com)


Klasifikasi Makhluk Hidup Klasifikasi Makhluk Hidup Reviewed by Pak Tri on 12.8.20 Rating: 5

Penyelidikan Ilmiah

31.7.20



Penyelidikan Ilmiah Penyelidikan Ilmiah Reviewed by Pak Tri on 31.7.20 Rating: 5

Semangat Lena Maria

31.7.20


Sebuah kisah inspiratif yang dapat memotivasi diri kita agar tidak mudah menyerah dikarenakan keterbatasan yang ada pada diri kita.

Lena Maria Klingvall terlahir di Stockholm Swedia, tanpa memiliki kedua lengan dan dengan kaki kiri yang lebih kecil dari ukuran normal. Walaupun dengan kondisi fisik seperti itu, kini ia mampu meraih lebih banyak prestasi dibandingkan dengan orang yang pada umumnya berfisik normal.

Orangtua Lena Maria sangat terkejut ketika mengetahui anak mereka terlahir tanpa tangan dan hanya memiliki satu kaki normal. Tetapi mereka tidaklah kecewa dan berputus asa, mereka yakin bahwa anak mereka itu berhak melakukan apapun, mereka membesarkannya dengan penuh kebanggaan dan kasih sayang. Mereka tidak malu untuk memperkenalkan anak mereka ke lingkungan tempat tinggal, dan teman-teman mereka. Banyak kerabat yang salut kepada keteguhan dan kegigihan mereka, bahkan memberikan semangat serta dukungan bagi mereka. Hal ini yang menjadikan Lena Maria tumbuh menjadi sosok yang mandiri, penuh keyakinan dan kepercayaan diri.

Walaupun tak memiliki kedua tangan, Lena Maria belajar renang ketika umurnya masih tiga tahun. Pada usia 18 tahun, ia meraih juara di kejuaraan olahraga nasional Swedia di cabang renang dan menempatkannya sebagai salah satu atlet renang nasional Swedia. Banyak kompetisi renang yang telah diikutinya salah satunya kejuaraan Paralympic Nasional di Seoul, Korea Selatan.

Saat ini, Lena telah berhenti menjadi atlet nasional dan memulai kariernya di bidang seni. Ia mendapatan beasiswa dari pemerintah Swedia untuk melanjutkan pendidikannya di The Royal University College of Music . Saat ini ia telah mengadakan berbagai konser di Moskow, Latvia, Jerman, USA, Hong Kong, Thailand, Korea, Singapore, Malaysia and Taiwan. Ia juga telah membuat beberapa album lagu yang diproduksi oleh Universal Music Jepang.

Selain berprestasi di bidang tarik suara, Lena Maria juga sangat berbakat dalam melukis. Ia melukis menggunakan mulut dan kakinya.
Pada tahun 1996, Lena Maria meluncurkan sebuah buku yang mengisahkan tentang hidupnya, yang berjudul “Foot-Notes”. Saat ini buku tersebut telah diterjemahkan dalam bahasa Norwegia, Finlandia, Polandia, Jerman, Perancis, Jepang, Thailand, Korea, Mandarin, Rusia, dan Inggris.


“I prefer to rejoice what I can do- not mourn what I can’t ” – Lena Maria

Kata-kata dari Lena Maria :

“Saya lebih memilih untuk bersyukur atas apa yang dapat saya lakukan- daripada kecewa atas apa yang tak dapat saya lakukan  “

Kisah inspiratifnya dapat selengkapnya dibaca di http://www.lenamaria.com

Semangat Lena Maria Semangat Lena Maria Reviewed by Pak Tri on 31.7.20 Rating: 5

Klasifikasi Makhluk Hidup

20.10.14

 

Bagian 1

Pengertian Klasifikasi


Klasifikasi merupakan kata serapan dari bahasa Belanda, classificatie, yang sendirinya berasal dari bahasa Prancis classification. Istilah ini menunjuk kepada sebuah metode untuk menyusun data secara sistematis atau menurut beberapa aturan atau kaidah yang telah ditetapkan.Secara harafiah bisa pula dikatakan bahwa klasifikasi adalah pembagian sesuatu menurut kelas-kelas.
Klasifikasi adalah suatu cara pengelompokan yang didasarkan pada ciri-ciri tertentu. Semua ahli biologi menggunakan suatu sistem klasifikasi untuk mengelompokkan tumbuhan ataupun hewan yang memiliki persamaan struktur. Kemudian setiap kelompok tumbuhan ataupu hewan tersebut dipasang-pasangkan dengan kelompok tumbuhan atau hewan lainnya yang memiliki persamaan dalam kategori lain. Hal itu pertama kali diusulkan oleh John Ray yang berasal dari Inggris. Namun ide itu disempurnakan oleh Carl Von Linne (1707-1778), seorang ahli botani berkebangsaan Swedia yang dikenal pada masa sekarng dengan Carolus Linnaeus.
Klasifikasi ilmiah menunjuk ke bagaimana ahli biologi mengelompokkan dan mengkategorikan spesies dari organisme yang punah maupun yang hidup. Klasifikasi modern berakar pada sistem Carolus Linnaeus, yang mengelompokkan spesies menurut kesamaan sifat fisik yang dimiliki. Pengelompokan ini sudah direvisi sejak Carolus Linnaeus untuk menjaga konsistensi dengan asas sifat umum yang diturunkan dari Darwin.
Untuk mengenali dan mempelajari makhluk hidup secara keseluruhan tidak mudah sehingga dibuat klasifikasi (pengelompokan) makhluk hidup. Klasifikasi makhluk hidup adalah suatu cara memilah dan mengelompokkan makhluk hidup menjadi golongan atau unit tertentu. Urutan klasifikasi makhluk hidup dari tingkat tertinggi ke terendah (yang sekarang digunakan) adalah Domain (Daerah), Kingdom (Kerajaan), Phylum atau Filum (hewan)/Divisio (tumbuhan), Classis (Kelas), Ordo (Bangsa), Famili (Suku), Genus (Marga), dan Spesies (Jenis).
Sistem klasifikasi Linnaeus tetap digunakan sampai sekarang karena sifatnya yang sederhana dan fleksibel sehingga suatu organism baru tetap dapat dimasukkan dalam sistem klasifikasi dengan mudah. Nama-nama yang digunakan dalam sistem klasifikasi Linnaeus ditulis dalam bahasa Latin karena pada zaman Linnaeus bahasa Latin adalah bahasa yang dipakai untuk pendidikan resmi.
Adapun tujuan Klasifikasi makhluk hidup adalah :
  • Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-ciri yang dimiliki
  • Mengetahui ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan makhluk hidup dari jenis lain
  • Mengetahui hubungan kekerabatan makhluk hidup
  • Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya atau belum memiliki namaMempermudah mengenali mahluk hidup
  • Membandingkan dan mempelajari makhluk hidup. Membandingkan berarti mencari persamaan dan perbedaan sifat atau ciri pada makhluk hidup.
Selain memiliki tujuan, klasifikasi memiliki manfaat bagi manusia, antara lain :
1.    Klasifikasi memudahkan kita dalam mmpelajari makhluk hidup yang sangat beraneka ragam
2.    Klasifikasi membuat kita mengetahui hubungan kekerabatan antarjenis makhluk hidup
3.    Klasifikasi memudahkan komunikasi
Contoh klasifikasi makhluk hidup adalah:
  1. Berdasarkan ukuran tubuhnya. Contoh: Tumbuhan dikelompokkan menjadi pohon, perdu, dan semak.
  2. Berdasarkan lingkungan tempat hidupnya. Contoh: Tumbuhan dikelompokkan menjadi tumbuhan yang hidup di lingkungan kering (xerofit), tumbuhan yang hidup di lingkungan air (hidrofit), dan tumbuhan yang hidup di lingkungan lembap (higrofit).
  3. Berdasarkan manfaatnya. Contoh: Tumbuhan dikelompokkan menjadi tanaman obat-obatan, tanaman sandang, tanaman hias, tanaman pangan dan sebagainya
  4. Berdasarkan jenis makanannya. Contoh: Hewan dikelompokkan menjadi hewan pemakan daging (karnivora), hewan pemakan tumbuhan (herbivora), dan hewan pemakan hewan serta tumbuhan (omnivora).
Cara pengelompokan makhluk hidup seperti ini dianggap kurang sesuai yang disebabkan karena dalam pengelompokan makhluk hidup dengan cara demikian dibuat berdasarkan keinginan orang yang mengelompokkannya.
Bagian 2
Proses Klasifikasi
Para biologiawan masih menggunakan buku Linnaeus yang berjudul Systema Naturae (sistem Alam) yang diterbitkan tahun 1758 sebagai dasar untuk klasifikasi ilmiah.
Ada tiga tahap yang harus dilakukan untuk mengklasifikasikan makhluk hidup, yaitu:
1.    Pencandraan (identifikasi), Pencandraan adalah proses mengidentifikasi atau mendeskripsi ciri-ciri suatu makhluk hidup yang akan diklasifikasi.
2.    Pengelompokan, setelah dilakukan pencandraan, makhluk hidup kemudian dikelompokkan dengan makhluk hidup lain yang memiliki ciri-ciri serupa. Makhluk hidup yang memiliki ciri serupa dikelompokkan dalam unit-unit yang disebut takson.
3.    Pemberian nama takson, selanjutnya kelompok-kelompok ini diberi nama untuk memudahkan kita dalam mengenal ciri-ciri suatu kelompok makhluk hidup.

Bagian 3

Tingkatan Takson


Dalam sistem klasifikasi, makhluk hidup dikelompokkan menjadi suatu kelompok besar kemudian kelompok besar ini dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil. Kelompok-kelompok kecil ini kemudian dibagi lagi menjadi kelompok yang lebih kecil lagi sehingga pada akhirnya terbentuk kelompok- kelompok kecil yang beranggotakan hanya satu jenis makhluk hidup. Tingkatan-tingkatan pengelompokan ini disebut takson. Taksa (takson) telah distandarisasi di seluruh dunia berdasarkan International Code of Botanical Nomenclature dan International Committee on Zoological Nomenclature.
Urutan takson antara lain :
1.    KINGDOM (KERAJAAN)
Kingdom merupakan tingkatan takson tertinggi makhluk hidup. Kebanyakan ahli Biologi sependapat bahwa makhluk hidup di dunia ni dikelompokkan menjadi 5 kingdom (diusulkan oleh Robert Whittaker tahun 1969). Kelima kingdom tersebut antara lain : Monera, Proista, Fungi, Plantae, dan Animalia
2.    FILUM/DIVISIO (KELUARGA BESAR)
Nama filum digunakan pada dunia hewan, dan nama division digunakan pada tumbuhan. Filum atau division terdiri atas organism-organisme yang memiliki satu atau dua persamaan ciri. Nama filum tidak memiliki akhiran yang khas sedangkan nama division umumnya memiliki akhiran khas, antara lain phyta dan mycota.
3.    KELAS (CLASSIS)
Kelompok takson yang satu tingkat lebih rendah dari filum atau divisio
4.    ORDO (BANGSA)
Setiap kelas terdiri dari beberapa ordo. Pada dunia tumbuhan, nama ordo umumnya diberi akhiran ales.
5.    FAMILIA (SUKU)
Family merupakan tingkatan takson di bawah ordo. Nama family tumbuhan biasanya diberi akhiran aceae, sedangkan untuk hewan biasanya diberi nama idea.
6.    GENUS (MARGA)
Genus adalah takson yang lebih rendah dariada family. Nama genus terdiri atas satu kata, huruf pertama ditulis dengan huruf capital, dan seluruh huruf dalam kata itu ditulis dengan huruf miring atau dibedakan dari huruf lainnya.
7.    SPECIES (JENIS)
Species adalah suatu kelompok organism yang dapat melakukan perkawinan antar sesamanya untuk menghasilkan keturunan yang fertile (subur)

Bagian 4

Tata Nama Binomial Nomenclature


Banyak makhluk hidup mempunyai nama local. Nama ini bisa berbeda antara satu daerah dan daerah lainnya. Untuk memudahkan komunikasi, makhluk hidup harus diberikan nama yang unik dan dikenal di seluruh dunia. Berdasarkan kesepakatan internasional, digunakanlah metode binomial nomenclature. Metode binominal nomenclature (tata nama ganda), merupakan metode yang sangat penting dalam pemberian nama dan klasifikasi makhluk hidup. Disebut tata nama ganda karena pemberian nama jenis makhluk hidup selalu menggunakan dua kata (nama genus dan species)
Aturan pemberian nama adalah sebagai berikut :
  1. Species terdiri atas dua kata, kata pertama merupakan nama genus, sedangkan kata kedua merupakan penunjuk jenis (epitheton specificum)
  2. Huruf pertama nama genus ditulis huruf capital, sedangkan huruf pertama penunjuk jenis digunakan huruf kecil
  3. Nama species menggunakan bahasa latin atau yang dilatinkanNama species harus ditulis berbeda dengan huruf-huruf lainnya (bisa miring, garis bawah, atau lainnya)
  4. Jika nama species tumbuhan terdiri atas lebih dari dua kata, kata kedua dan berikutnya harus digabung atau diberi tanda penghubung.
  5. Jika nama species hewan terdiri atas tiga kata, nama tersebut bukan nama species, melainkan nama subspecies (anak jenis), yaitu nama takson di bawah species
  6. Nama species juga mencantumkan inisial pemberi nama tersebut, misalnya jagung (Zea Mays L.). huruf L tersebut merupakan inisial Linnaeus.

Bagian 5

Sistim Klasifikasi Domain


Belakangan, sistem Kingdom sempat dianggap basi, sehingga dibentuk sistem baru yang menambah urutan dan memiliki lebih sedikit jenis, yaitu Domain.
Ada tiga jenis Domain, yaitu:
1.    Archaea (dari Archaebacteria)
2.    Bacteria (dari Eubacteria)
3.    Eukarya (termasuk fungi, hewan, tumbuhan, dan protista)

Bagian 6

Sistim Klasifikasi Enam Kingdom (menurut Woese pada tahun 1977)


Semula para ahli hanya mengelompokkan makhluk hidup menjadi 2 kerajaan, yaitu kerajaan tumbuhan dan kerajaan hewan. Dasar para ahli mengelompokkan makhluk hidup menjadi 2 kerajaan :
Kenyataan bahwa sel kelompok tumbuhan memiliki dinding sel yang tersusun dari selulosa.
Tumbuhan memiliki klorofil sehingga dapat membuat makanannya sendiri melalui proses fotosintesis dan tidak dapat berpindah tempat dan hewan tidak memiliki dinding sel sementara hewan tidak dapat membuat makanannya sendiri, dan umumnya dapat berpindah tempat.
Namun ada tumbuhan yang tidak dapat membuat makanannya sendiri, yaitu jamur (fungi). Berarti, tumbuhan berbeda dengan jamur maka para ahli taksonomi kemudian mengelompokkan makhluk hidup menjadi tiga kelompok, yaitu Plantae (tumbuhan), Fungi (jamur), dan Animalia (hewan).
Setelah para ahli mengetahui struktur sel (susunan sel) secara pasti, makhluk hidup dikelompokkan menjadi empat kerajaan, yaitu Prokariot, Fungi, Plantae, dan Animalia, Pengelompokan ini berdasarkan ada tidaknya membran inti sel. Sel yang memiliki membran inti disebut sel eukariotik, sel yang tidak memiliki membran inti disebut sel prokariotik.
Pada tahun 1969 Robert H. Whittaker mengelompokkan makhluk hidup menjadi lima kingdom, yaitu Monera, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia. Pengelompokan ini berdasarkan pada susunan sel, cara makhluk hidup memenuhi makanannya, dan tingkatan makhluk hidup.
Namun sistem ini kemudian diubah dengan dipecahnya kingdom monera menjadi kingdom Eubacteria dan Archaebacteria.
Penjelasan Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup Enam Kingdom:
1.    Kingdom Eubacteria
Para makhluk hidup di Kingdom Eubacteria berupa makhluk hidup sel tunggal (uniseluler). Makhluk hidup yang dimasukkan dalam kerajaan Eubacteria memiliki sel prokariotik (sel sederhana yang tidak mempunyai kapsul sebagai lapisan terluarnya dan dinding sel didalamnya). Eubacteria juga dikenal dengan istilah bakteria.
2.    Kingdom Archaebacteria
Pada tahun 1977 seorang mikrobiolog bernama Carl Woese dan peneliti lain dari university of Illinois menemukan suatu kelompok bakteri yang memiliki ciri unik dan berbeda dari anggota kingdom Monera lainnya. Kelompok tersebut dinamakan Archaebacteria. Archaebacteria lebih mendekati makhluk hidup eukariot dibandingkan bakteri lain yang merupakan prokraiot. Hal itu menyebabkan terciptanya sistem klasifikasi 6 kingdom pemisah kingdom Archaebacteria dari anggota kingdom Monera lain yang kemudaian disebut Eubacteria. Namun hingga sekarang yang diakui sebagai sistem klasifikasi standar adalah sistem Lima Kingdom yang ditemukan oleh Whittaker.
Makhluk hidup di Kingdom Archaebacteria tidak jauh berbeda dengan yang ada di Kingdom Eubacteria karena mereka dulunya satu Kingdom. Namun Archaebacteria umumnya tahan di lingkungan yang lebih ekstrem.
3.    Kingdom Protista
Makhluk hidup yang dimasukkan dalam kerajaan Protista memiliki sel eukariotik. Protista memiliki tubuh yang tersusun atas satu sel atau banyak sel tetapi tidak berdiferensiasi. Protista umumnya memiliki sifat antara hewan dan tumbuhan. Kelompok ini terdiri dari Protista menyerupai tumbuhan (ganggang), Protista menyerupai jamur, dan Protista menyerupai hewan (Protozoa, Protos: pertama, zoa: hewan). Protozoa mempunyai klasifikasi berdasarkan sistem alat geraknya, yaitu Flagellata/Mastigophora (bulu cambuk, contoh Euglena, Volvox, Noctiluca, Trypanosoma, dan Trichomonas), Cilliata/Infusiora (rambut getar, contoh Paramaecium), Rhizopoda/Sarcodina (kaki semu, contoh Amoeba), dan Sporozoa (tidak mempunyai alat gerak, contoh Plasmodium).
4.    Kingdom Fungi (Jamur)
Fungi memiliki sel eukariotik. Fungi tak dapat membuat makanannya sendiri. Cara makannya bersifat heterotrof, yaitu menyerap zat organik dari lingkungannya sehingga hidupnya bersifat parasit dan saprofit. Kelompok ini terdiri dari semua jamur, kecuali jamur lendir (Myxomycota) dan jamur air (Oomycota).
Beberapa kelompok kelas antara lain:
a)    kelas Myxomycetes (jamur lendes) contoh nya Physarum policephalius.
b)    kelas Phycomycetes (jamur ganggang) contoh nya jamur tempe (Rhizopus oryzae, mucor mue)
5.    Kingdom Plantae (Tumbuhan)
Tumbuhan terdiri dari tumbuhan lumut (Bryophyta), tumbuhan paku (Pteridophyta), tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae), dan tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae).
6.    Kingdom Animalia (Hewan)
Hewan memiliki sel eukariotik. Tubuhnya tersusun atas banyak sel yang telah berdiferensiasi membentuk jaringan. Hewan tidak dapat membuat makanannya sendiri sehingga bersifat heterotrof. Kelompok ini terdiri dari semua hewan, yaitu hewan tidak bertulang belakang (invertebrata/avertebrata) dan hewan bertulang belakang (vertebrata).
Pada tahun 2004, seorang ilmuwan, Thomas Cavalier-Smith mengklasifikasikan makhluk hidup menjadi 6 Kingdom juga, namun dengan memisahkan Eukaryota dari Protista yang bersifat autotrof menjadi Kingdom baru, yaitu Chromista.
6 Kingdom menurut Klasifikasi Cavalier-Smith, yaitu:
a)    Bacteria
b)    Protozoa
c)    Chromista
d)    Fungi
e)    Plantae
f)    Animalia
Walaupun sekarang Indonesia sedang berusaha mengadaptasikan klasifikasi Domain, namun klasifikasi menurut ketentuan terakhir (yang terbaru) adalah klasifikasi Cavalier-Smith ini.

Klasifikasi Makhluk Hidup Klasifikasi Makhluk Hidup Reviewed by Pak Tri on 20.10.14 Rating: 5
ads 728x90 B
Diberdayakan oleh Blogger.