Results for Artikel
14.12.12
Wacana untuk merombak kurikulum pendidikan oleh Pemerintah masih terus dikaji. Wakil Presiden Boediono pun telah merespon positif tentang perubahan kurikulum tersebut, hal ini berarti pada Juni tahun depan kurikulum sudah dapat diberlakukan. Bahkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengatakan bahwa kurikulum baru ini sudah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan sudah lama dibahas.

Memang bergulirnya wacana perombakan mendapat respon yang beragam, bahkan ketika pemerintah menyatakan adanya perubahan muatan pelajaran di SD yang hanya terdiri dari 6 mata pelajaran wajib. Termasuk di SMP, kurikulum baru nanti akan ditetapkan hanya 10 mata pelajaran wajib, dan bagaimana nasib mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi? Nah..berikut berita yang saya dapat dari sumber http://edukasi.kompas.com/read/2012/11/14/1833172/Kurikulum.Baru.SMP.Berbasis.Teknologi.Informasi
Reviewed by Pak Tri on 14.12.12 Rating: 5

Buat Presentasi Powerpoint Anda Lebih Keren Dengan PptPlex

29.10.12
pptPlex ini adalah sebuah plugin Office Powerpoint, yang bisa kita gunakan untuk memperindah Presentasi kita, memperindah ini bukan berarti memperbagus slide dengan adanya gambar, akan tetapi membuat effect - effect NEXT dan PREVIOUS lebih menarik dibandingkan dengan biasanya...

Buat Presentasi Powerpoint Anda Lebih Keren Dengan PptPlex Buat Presentasi Powerpoint Anda Lebih Keren Dengan PptPlex Reviewed by Pak Tri on 29.10.12 Rating: 5

Mengatasi Kecurangan dengan Quis Maker

4.9.12

Seringkali kita dibuat jengel dengan ulah murid-murid kita. Sering kita jumpai mereka yang malas untuk belajar belajar padahal esok harinya akan ada ulangan/tes. Salah satu sebabnya adalah mereka mengandalkan bisa mencontek saat ulangan atau tinggal menyontoh punya teman saat ulangan. Akibat dari itu ulangan berlangsung dengan gaduh alias tidak tenang dan akibat yang lebih fatal adalah satu kelas nilai ulangannya hancur semua. Mengapa nilai satu kelas bisa hancur semua? Ya, karena pikiran anak-anak sama, besok menyontek atau bisa mencontoh punya teman padahal teman yang diandalkan untuk di contoh pekerjaannya juga tidak belajar. Wow ngeri sekali, ya.
Salah cara untuk mengatasinya adalah dengan menggunakan quis yang dibuat oleh Quis Maker http://www.proprofs.com. Mengapa bisa ? Semua soal kita buat di situs tersebut, kemudian quis yang telah kita buat tersebut kita pasang di web kita.
Kita bisa mendapatkan keuntungan dari quis tersebut.
1.      Soal bisa kita tentukan bentuknya, bisa berbentuk pilihan ganda, isian singkat ataupun uraian.
2.      Setiap soal akan bisa kita atur apakah ingin dimunculkan satu persatu atau keseluruhan.
3.      Kalau soal kita munculkan satu persatu kita bisa memilih apakah soal akan dimunculkan secara urut atau secara acak.
4.      Waktu bisa kita setting sehingga tidak memungkinkan kekurangan waktu atau kelebihan waktu.
5.      Kita tidak harus capai-capai mengoreksi pekerjaan anak-anak karena secara otomatis akan dikoreksi langsung oleh komputer sehingga kita tinggal memasukkan hasil pekerjaan anak ke daftar nilai kita.
6.      Anak akan cenderung lebih menyukai pemakaian quis ini karena mereka mengikuti tes sambil bermain internet, pekerjaan mereka terkoreksi langsung sehingga mereka tahu jawaban mereka salah atau benar.Jika jawaban mereka salah, mereka akan mengetahui jawaban yang seharusnya bagaimana?  Mereka langsung mengetahui nilai. Yang lebih menarik mereka akan diberi penghargaan berupa piagam yang hasil jerih payah mereka. Piagam bisa dicetak.
Nah, kalau satu anak menghadapi computer satu, padahal soal muncul secara acak. Jelas mereka tidak akan bisa menyontoh pekerjaan temannya. Soalnya saja beda. Mereka tidak akan sempat menyontek karena setiap soal dibatasi waktunya. Belum sempat membuka contekan soal sudah ganti. Kiranya perlu dicoba juga membuat quis lewat situs ini. Mau coba quisnya, silakan klik di sini.
Mengatasi Kecurangan dengan Quis Maker Mengatasi Kecurangan dengan Quis Maker Reviewed by Pak Tri on 4.9.12 Rating: 5

CUKUP SEKALI SAJA

2.11.11


Suatu hari anak didikku ngomong di depanku, “Pak, maaf, dalam olimpiade IPS kemarin saya gagal meraih juara”. Hati siapa yang tak sedih mendengar perkataan anak didiknya seperti itu. Tapi bagaimanapun, aku tahu mereka juga tak kalah sedihnya dengan diriku.
Cukup sekali,
Aku merasa kegagalan cinta
Takkan terulang kedua kali di dalam hidupku
Tak gendang dut, tak gendang dut…….
Weleh-weleh stres berkelanjutan nih.. Bukannya tiada maksud atau cuma iseng-iseng saja. Tentu karena kita sebaiknya mencermati syair lagu tersebut. Cukup sekali aku merasa kegagalan cinta. Takkan terulang kedua kali di dalam hidupku...
Yang ingin saya ajak untuk menyimaknya adalah kegagalan itu sebaiknya cukup sekali untuk masalah yang sama. Ibaratnya ada seseorang yang berjalan, karena kurang hati-hati dia terperosok ke dalam sebuah lubang. Di lain waktu jangan sampai dia terperosok ke lubang yang sama.
Jika kemarin kita gagal, sebaiknya kita instrospeksi diri kenapa bisa gagal, dan di lain waktu jangan samapai kegagalan yang serupa menimpa kita. OK. Dunia belum berakhir kita masih bisa untuk melangkah maju tuk meraih sukses di lain waktu….

By: M.Ng. Tri Mulyono Prasetyo, S.Pd.

CUKUP SEKALI SAJA CUKUP SEKALI SAJA Reviewed by Pak Tri on 2.11.11 Rating: 5

KITA PASTI BISA

2.11.11


Siapa yang nggak minder, coba? Ganteng, nggak. Kaya juga tidak. Apalagi pinter? jauuuuuh. Artinya dah jelek, miskin, oon, eh hidup lagi. He,he,he jadi nyalahin Allah. Lalu buat apa hidup kayak gitu?
O,o,o jangan khawatir, semua itu bisa kita ubah. Mana mungkin? Ya, jelas bisalah. Kuncinya sebenarnya adalah semangat untuk bangkit dari keterpurukan. Semangat, semangat, semangat. Hu..ha..hu..ha. Kayak senam pagi.
Ah, mimpi! Ya, sepintas memang seperti mimpi. Tapi semua kesuksesan seseorang memang dimulai dari mimpi. Dengan semangat belajar yang tinggi kita tentu pasti akan jadi orang pinter. Lihat Adam Khoo saat kelas 1 SMP dia nggak bisa mengerjakan soal anak kelas 4 SD. Di antara 160 murid seangkatan, Adam Khoo (motivator dari Singapura) menduduki peringkat 10 terbawah, padahal dia sekolah di sekolahan yang menduduki peringkat yang kurang baik juga. Bisa dibayangin betapa bodohnya dia. Lalu Ia bangun motivasi dirinya, ia bangun kepercayaan diri yang sempat runtuh, ia cari alasan supaya bisa berubah! Ia mau belajar! Ia mau beraksi!!! Berbagai tantangan membuatnya terus maju! Ia makin bersemangat! Dan dengan cara yang elegan, ia berhasil menertawakan gurunya dan teman-temannya yang dulunya pernah mentertawakannya. Ia tak terhentikan!
Kitapun bisa jadi orang pintar dengan rajin belajar. Ibarat batu karang yang keras bisa juga hancur jika lama terkikis air.
Kalau sudah jadi orang pintar, untuk jadi orang kaya tidaklah sulit. Lihatlah saja para konglomerat semua pasti orang pintar. Lihat para dokter spesialis, sekali memeriksa 1 pasien bayarannya bisa saja sama dengan sepuluh gaji buruh bangunan sehari. Gimana kalau sehari dia bisa memeriksa 25 pasien. Siapa yang jadi dokter spesialis? Tentu orang pintar.
Kalau dah kaya, wajah jelek juga nggak jadi problem. Kasih aja baju yang keren, rajin spa dan ikuti program-program kecantikan lainnya. Wow, sekarang tampak keren. Kalau kepepet ya operasi plastik biar kayak Melinda Dee… Eh, haram hukumnya. Bagaimana kalau kita miskin? Walaupun ganteng kayak yang nulis ini tapi kalo kerja berat melulu jadinya badan kurus, kucel, ya akhirnya , nampak jelek juga.
Kesimpulannya jika kita punya semangat yang tinggi, kita bisa jadi orang pintar. Setelah jadi orang pintar kita bisa jadi orang kaya. Setelah kaya kita bisa jadi orang keren. Selesailah masalahnya. Ok, dengan semangat tinggi kita teriak bareng-bareng, AKU PASTI BISA.
By: M.Ng. Tri Mulyono Prasetyo, S.Pd
KITA PASTI BISA KITA PASTI BISA Reviewed by Pak Tri on 2.11.11 Rating: 5

KITA LAYAK JADI JUARA

30.9.11

Semua dari kita layak jadi juara, setiap dari kita layak jadi pemenang. Apaan sih, wong nggak sedang lomba kok pakai juara segala.
Tanpa kita sadari sebenarnya kita setiap hari mengikuti lomba. Tentu berlomba-lomba dalam kebaikan. Kalau teman kita bisa sholat 5 waktu, eh kita sholat aja masih bolong-bolong, artinya kita dah kalah dalam hal itu. Contoh yang lainya, masih banyak. Jangan mau kalah! Termasuk juga berlomba melawan hawa nafsu kita.
Sebenarnya dari sejak dibuatnya kita (ich, jorok), kita semuanya telah jadi pemenang. Bayangkan saja dari sekian ribu sperma yang masuk ke rahim ibu, hanya satu yang mampu membuahi sel telur ibu lalu jadilah kita. Bakat-bakat untuk jadi pemenang itu wajiblah kita teruskan.
Kita tak dilahirkan untuk jadi pecundang, kita tak ditakdirkan tuk jadi orang yang terpuruk, kecuali kita malas untuk mengubah nasib kita. Kalau mereka bisa kaya, kitapun berhak untuk kaya dengan rajin berusaha. Kalau nggak kaya terus gimana? Belum, Belum lagi, dan sabar, kita wajib tawakal.
Berat nih artikelnya. OK, kita buat yang ringan-ringan saja. Untuk jadi juara sebenarnya kuncinya adalah bisa mengalahkan diri kita sendiri. Apaan tuh? Rasa malas, rasa takut dan yang jelek-jelek lainnya. Menjadi juara sejati dimulai dari mengalahkan diri sendiri dulu. Kita tak usah takut untuk memulainya. Takut sebelum bertanding maka akan jadi pintu kekalahan untuk selamanya.
KITA LAYAK JADI JUARA KITA LAYAK JADI JUARA Reviewed by Pak Tri on 30.9.11 Rating: 5

Terlambat Lagi!

19.9.11
Yach, terlambat lagi. Kemarin terlambat,eh, sekarang terlambat lagi. Trus sampai kapan terlambatnya? Kok gak ada perubahan ke arah yang lebih baik, ya?
Gimana sih maunya anak-anak. Harusnyakan kalau kemarin terlambat jangan sampai hari ini terlambat, begitu juga dengan hari-hari esok. Kalau kemarin berangkat dari rumah jam 06.30 sampai sekolah jam 07.05 artinya dah terlambat 5 menit, hari ini harusnya berangkat jam 06.25 atau sebelumnya biar gak terlambat.
Setiap kali kutanya kenapa datangnya terlambat, alasannya selalulah alasan klasik. Bangunnya kesiangan, gak ada angkutan, bisnya penuh terus dan alasan-alasan lainnya. Padahal kalau saya cermati bis tidaklah penuh. Aku bahkan kadang kasihan pada sopir bisnya. Bis masih kosong atau baru sedikit penumpang tetapi anak-anak sekolah gak mau naik bis tersebut. Cari bis yang baguslah atau nanti aja bareng sama teman sekelasnya. Yang lebih menyedihkan lagi adalah waktunya masih pagi, ngapain datang sekolah cepat-cepat
Yang celaka adalah alasan nanti saja berangkat sekolahnya, biar sampai sekolah tepat waktu alias gak kecepetan. Ini yang bikin repot. Kalau cuma satu anak yang berpikir begitu tentu gak jadi masalah tetapi kalau banyak anak berpikir demikian maka alasan anak-anak kalau bisnya penuh yang betul adanya. Tapi bis yang penuh cuma bis yang mepet waktu bukan seluruh bis.
Sebenarnya enak lho kalau berangkat sekolahnya agak pagian dikit.
  1. Yang jelas kalau berangkatnya agak pagi tentu nggak merasa tergesa-gesa alias nyante, Man! Nggak merasa takut nanti kalau terlambat, gimana? Dan nanti nggak bakal dimarahi guru-guru yang galak.
  2. O, iya lupa, ada PR, lupa belum ngerjain. Masih ada waktu tuh, tuk ngerjain di kelas. He..he..he.. jadi ngajarin jelek, kok ngerjain PR di sekolah tapi itukan mending daripada nggak ngerjaiin PR. Wah, bisa disuruh berdiri dipojok kelas pakai kaki satu, tangan di atas kepala dan lebih parah lagi disuruh ngosek WC. Amit-amit jangan sampai deh, malu ditonton sama doinya.
  3. Nanti jam pelajaran ketiga,kan ada ulangan Matematika, semalam nonton TV terus jadinya nggak belajar. Untung berangkatnya nggak telat jadi bisa belajar dulu, ah.
Jadinya nggak ada alasan tuh untuk datang terlambat. Di lain pihak sebenarnya banyaknya anak yang terlambat datang ke sekolah menunjukkan bahwa minat anak untuk belajar di sekolah sangatlah rendah. Kalau semangat belajarnya tinggi tentu mereka akan dengan senang hati berangkat pagi. Sama tuh ketika mau apel, karena senangnya ngapelnya juga nggak terlambat datangnya. Yang jadi permasalahan adalah bagaimana mereka berangkat sekolah semangatnya sama dengan semangat ketika mau ngapel pacar. Nah, tentu pembelajaran yang menyenangkan di sekolah adalah jawabannya.
Terlambat Lagi! Terlambat Lagi! Reviewed by Pak Tri on 19.9.11 Rating: 5

Ilmu ataukah Nilai yang Kau Cari?

4.9.11
“Pak masak dengan murid sendiri kok kejam begitu? Masak nilai ujian praktekku cuma sedikit dan harus mengulang lagi. Kasih nilai yang tinggi dan diluluskan semua dong Pak!” Itulah rengekan murid-muridku padaku setelah kuumumkan hasil ujian praktek sekolah. Beberapa diantara mereka protes keras kepadaku karena pelitnya aku dalam menilai.
Mereka menganggap bahwa karena yang menguji ujian praktek adalah gurunya sendiri mereka bisa agak lebih santai dalam belajar. Mereka berpikir bahwa aku pasti akan meluluskan mereka dengan mudahnya.

Sebagai guru dan pengganti orang tua mereka di sekolah, hati orang tua mana coba yang tak tersentuh hatinya dengan rengekan mereka. Tapi apakah dengan memberikan kemudahan dalam memberikan nilai itu telah berarti aku sudah menyayangi mereka?

“Anak-anakku, pernahkah kalian bayangkan misalnya ada perusahaan yang sedang mencari sekuriti dengan syarat punya kemampuan beladiri. Kalian ingin daftar jadi sekuritinya. Padahal kalian tak punya kemampuan beladiri. Apa yang akan kalian lakukan? Cari tempat kursus, minta dibuatkan ijazah dengan bayar uang tidak usah latihan? Mungkin bisa, kalian dapatkan ijazah kursus beladiri tersebut lalu kalian daftar ke perusahaan tersebut dan diterima sebagai sekuriti.

Suatu hari ada penjahat mau menjarah perusahaan itu. Siapa yang akan mengamankan perusahaan itu dari penjahat. Tentu kalian sebagai sekuritinya bukan? Lalu apa yang akan kalian lakukan sedangkan kalian sebenarnya tak bisa beladiri. Apakah akan kalian tunjukkan kepada penjahat itu ijazah beladiri kalian dengan harapan penjahat itu kabur dan ketakutan? Tentu penjahat itu hanya akan tertawa melihat tingkah kalian.

Begitupun saya, bagaimana mungkin saya akan memberikan nilai yang tinggi sedangkan kalian sebenarnya tidaklah bisa. Bagaimana saya meluluskan kalian sedangkan kalian sebenarnya masih harus banyak belajar?

Untuk apa sih sebenarnya nilai? Kalau saya rasa nilai bukanlah hal yang terpenting tapi ilmulah yang sebenarnya lebih penting. Kalau kalian telah menguasai ilmunya tak mungkinlah nilai kalian jelek. Jadi belajarlah lebih rajin agar bisa mengusai ilmu agar nilai bagus seperti harapan kita bersama. Amin.
Ilmu ataukah Nilai yang Kau Cari? Ilmu ataukah Nilai yang Kau Cari? Reviewed by Pak Tri on 4.9.11 Rating: 5

Mengapa Mereka Merokok?

4.9.11
Beberapa dari anak-anak dibawa pembantu kepala sekolah urusan kesiswaan ke ruang guru untuk diberikan pembinaan setelah mereka ketahuan membawa rokok dan mencobanya di kamar mandi. Beberapa diantaranya mengaku kalau mereka sebenarnya hanya ikut-ikutan temannya saja. Ada juga yang mengaku bahwa mereka diejek teman-temannya bahwa kalau mereka yang tidak merokok di katakan banci, bencong, tidak jantan dan lain sebagainya.
Dari beberapa pangamatan yang saya lakukan, ada beberapa alasan yang membuat mereka merokok.
1.  Dengan merokok mereka terlihat terlihat macho alias jantan. Hanya lelaki loyolah yang tidak berani merokok yaitu yang kena penyakit asma, paru-paru dan penyakit lainnya. Untuk telihat sebagai laki-laki sejatilah mereka merokok. Makanya ketika mereka di ejek teman-temannya kalau yang tidak berani merokok dikatakan banci mereka langsung tidak terima dan berakhir dengan menampilkan dirinya sebagai lelaki sejati dengan cara merokok.
2.   Dengan merokok mereka tampil sebagai anak yang sudah besar alias tidak lagi dikatakan sebagai anak-anak. Seringkali saya mengajar di depan kelas dengan menyebut mereka anak-anakku (karena memang saya menganggap mereka adalah anak saya), setiap kali pula saya diprotes karena mereka tidak mau disebut sebagai anak-anak lagi. Untuk menunjukkan bahwa mereka tidak lagi terlihat sebagai anak-anak maka mereka merokok. Mereka beranggapan bahwa yang tidak berani merokok adalah anak kecil.
3.   Merokok bisa membuat pikiran menjadi fresh alias segar. Sering kali kita jumpai orang yang lagi suntuk banyak pikiran, stress dan banyak masalah lainnya mengalihkan masalah mereka atau sejenak melupakan masalah mereka dengan merokok. Mereka yang sudah jenuh dengan pelajaran berusaha mencari kejernihan pikiran dengan cara merokok.

Dengan mengetahui latar belakang atau alasan yang membuat mereka merokoklah kita bisa menjauhkan mereka dari rokok. Saya mencoba membukakan pikiran mereka dengan memberikan alasan bahwa cara berpikir mereka itu tidaklah benar.
1.      Apakah benar merokok bisa membuktikan bahwa mereka macho? Coba lihatlah gambar berikut !



    Gambar pertama menunjukkan bahwa yang merokok tidak hanya laki-laki. Perempuan ternyata ada juga yang merokok. Gambar kedua menunjukkan seorang waria yang merokok. Jadi bagaimana mungkin dengan merokok bisa menunjukkan bahwa mereka mereka terlihat jantan atau sebagai lelaki sejati? Seorang waria saja yang tidak pernah mengakui dirinya sebagai seorang laki-laki (meski mereka sebenarnya tetaplah lelaki) banyak yang merokok. Maka merokok tidak menunjukkan bahwa dirinya seorang lelaki tetapi “sama saja dengan waria”.

2. Apakah benar dengan merokok mereka tampil sebagai anak yang sudah besar alias tidak lagi   dikatakan sebagai anak-anak? Bisa kita perhatikan pula foto berikut ini!

     Foto pertama membuktikan bahwa yang merokok tidak hanya orang yang sudah besar saja. Foto kedua dan ketiga menunjukkan bahwa mereka yang sudah tua rentapun juga merokok. Jadi bagaimana mungkin bahwa mereka yang merokok adalah mereka yang sudah besar, kalau yang merokok itu sama dengan anak-anak atau sama dengan nenek-nenek atau kakek-kakek itu malah ada benarnya. Buktinya adalah foto-foto tadi.


3.  Apakah benar bahwa merokok bisa membuat pikiran menjadi fresh alias segar. Kayaknya perlu dipikir ulang statement itu. Lihat gambar berikut!


     Coba saja kita bayangkan di dalam rokok jelas-jelas terdapat 22 zat yang sangat berbahaya dan mematikan. Ada hydrogen sianida yang bisa digunakan untuk hukuman mati, ada karbon dioksida, ada arsen dan lain sebagainya. Bisa kita bayangkan kalau zat-zat itu masuk ke dalam tubuh kita. Kalau kita merokok apakah artinya tidak sama dengan menghukum mati diri kita sendiri?
Mengapa Mereka Merokok? Mengapa Mereka Merokok? Reviewed by Pak Tri on 4.9.11 Rating: 5
ads 728x90 B
Diberdayakan oleh Blogger.